Daftar Crypto yang naik ribuan Persen Bulan Januari

Esportsjambi.com - Kinerja pasar kripto pada Januari 2022 cenderung mengecewakan, di mana secara mayoritas, kripto utamanya berkapitalisasi pasar besar terkoreksi.

Berdasarkan data dari CoinMarketCap, dari sepuluh kripto berkapitalisasi pasar besar (big cap)di atas US$ 20 miliar, hanya dua kripto berjenis stablecoin yang mencatatkan kinerja positif sepanjang Januari lalu.

Sedangkan sisanya terkoreksi di rentang 20%-44%. Bitcoin yang terkoreksi hingga 18,69% sepanjang Januari lalu dan Ethereum ambles hingga 28,25%.

Koin digital (token) Solana menjadi yang paling besar koreksinya sepanjang Januari lalu, yakni ambruk hingga 44,49%.

Berikut pergerakan 10 kripto big cap pada Januari 2022.

Kripto Big Cap Januari 2022

Di kala kripto big cap lesu, tetapi kripto 'receh' ada yang mencetak kenaikan harga hingga ratusan persen bahkan ribuan persen hanya dalam waktu satu bulan saja.

Dari lima kripto 'receh' tersebut, kripto Florin (XFL) menjadi yang paling besar kenaikannya, yakni meroket hingga 2.048% sepanjang Januari 2022.

Berikut kenaikan kripto terbesar (top gainers) sepanjang Januari 2022.

Kripto

Meski kenaikan kripto terbesar sebagian besar dicetak oleh kripto 'receh', tetapi dalam deretan kripto top losers atau yang mengalami koreksi besar juga dialami oleh kripto 'receh'.

Dari lima kripto yang menjadi top losersJanuari 2022, token Beyond Protocol (BP) menjadi yang paling besar koreksinya, yakni ambles hingga 97,71%.

Berikut koreksi kripto terbesar (top losers) sepanjang Januari 2022.

Kripto

Bulan Januari 2022 menjadi periode yang suram bagi pasar kripto. Hal ini karena investor menilai bahwa sentimen pasar global lebih dominan ke arah negatif, di tengah potensi pengetatan kebijakan moneter bank sentral negara maju, utamanya bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed).

"Ada kemungkinan bahwa kekhawatiran ekonomi makro, seperti respons The Fed terhadap tingkat inflasi, telah memfasilitasi lebih banyak aktivitas pengurangan risiko secara umum," kata Juthica Chou, kepala perdagangan option OTC di perusahaan platform trading kripto Kraken, dikutip dari CNBC International Sabtu (29/1/2022) lalu.

"Penurunan harga baru-baru ini, ditambah dengan volatilitas tinggi, dapat mengarah pada penjualan lebih lanjut karena investor dan trader berupaya mengurangi risiko," tambah Chou.

Selain itu, investor juga khawatir dengan inflasi global yang meninggi. Inflasi yang masih panas membuat beberapa bank sentral di dunia, utamanya negara-negara maju mau tidak mau menaikan suku bunga acuannya untuk meredam panasnya inflasi.

Investor juga menilai dampak regulasi lebih lanjut di pasar cryptocurrency, di mana hal ini merupakan tindakan keras lanjutan dari beberapa regulator negara terhadap industri kripto.

Dua pekan lalu, bank sentral Rusia kembali melarang kegiatan terkait kripto, termasuk penggunaan dan penambangan cryptocurrency.

Namun, sikap regulator Rusia ternyata saling berbeda, di mana bank sentralnya sendiri cenderung melarang, tetapi kementerian keuangannya hanya membatasinya, bukan melarangnya.

Sebelumnya, Rusia akan segera punya aturan terkait cryptocurrency. Menurut sebuah laporan, otoritas Rusia sedang menyusun roadmap (peta jalan) terkait hal tersebut.

Informasi ini berasal dari laporan Reutersyang telah melihat dokumen mengenai roadmap tersebut. Otoritas akan melakukan pembatasan kripto, namun tidak akan melarang sepenuhnya seperti yang telah diajukan bank sentral Rusia (Bank of Russia).

Para politisi meminta perubahan taktik oleh bank sentral, yang mengusulkan membatasi perdagangan dan penambangan kripto. Sebab itu dikhawatirkan bisa menyebabkan ketidakstabilan keuangan.

Presiden Rusia, Vladimir Putin juga telah meminta kelompok konsensus untuk dibuat.

Anggota dalam kelompok kerja termasuk kementerian keuangan, ekonomi, digital dan dalam negeri, layanan keamanan FSB, serta bank sentral. Wakil Perdana Menteri, Dmitry Chernyshenko telah menandatangani roadmap, ungkap dokumen itu yang pertama kali dilaporkan harian bisnis RBC.

Seorang perwakilan Chernyshenko mengonfirmasi keaslian dokumen tersebut. "Kami mencatat bahwa titik-titik roadmap didukung penuh semua lembaga dengan pengecualian Bank of Rusia," kata dokumen itu, dikutip dari US News, Jumat (28/1/2022) lalu.

Sumber : CNBC Indonesia

Komentar